Pada tutorial ini akan dibahas bagaimana langkah instalasi untuk minimal server dengan Ubuntu Server 18.04 LTS. Tutorial ini bertujuan untuk memberikan tuntunan dasar dalam proses intalasi Ubuntu 18.04 LTS. Dalam tutorial ini kita akan menggunakan ubuntu LTS terbaru yang akan mendapatkan dukungan selama 5 tahun, yang mana sangat bagus untuk digunakan sebagai Operating System untuk membangun server. Ini merupakan tutorial dasar untuk membangun server secara lengkap.
-
Kebutuahan Dasar.
Untuk proses instalasi Ubuntu Server berikut adalah hal yang akan kita butuhkan :
-
CD Ubuntu Server 18.04 LTS dapat kita peroleh dengan mendownload di
- Koneksi internet yang sangat Cepat untuk mendownload paket aplikasi dari ubuntu server.
- Dalam turorial ini kami akan gunakan hostname ns1.acahya.web.id dengan IP Address 103.16.133.140 dengan gateway 103.16.133.129, settingan ini mungkin akan berbeda sesuai dengan range ip yang anda miliki.
-
Instalasi Linux Dasar
Langkah pertama kita masukan CD/DVD instalasi Linux kedalam Drive Serve dan boot computer. Jika kita melakukan proses instal pada Virtual Mesin maka kita bias memilih ISO yang sudah didownload tanpa harus memburn kedalam bentuk CD/DVD. Layer pertama akan menampilkan Bahasa yang bias kita pilih, kita pilih Bahasa Inggris Saja biar gampang.
Kemudian Pilih Install Ubuntu Server:
Pilih Bahasa Iggris lagi, kali ini untuk pilihan Bahasa pada instalasi linux Ubuntu Kita :
Kemudian pilih Lokasi. Lokasi sangat penting untuk mendapatkan layout keyboard yang sesuai, zona waktu yang sesuai dengan server kita.
Pilihlah layout keyboard : atau biarkan Installer Ubuntu melaukan deteksi layout seacara otomatis dengan memilih “Yes” disini. Saya lebih memilih dari daftar yang disediakan sehingga saya pilih “No” dan layout nya adalah English US:
Instalasi akan melakukan cek CD Instalasi , Perangkat Keras dan melakukan konfigurasi otomatis IP DHCP jika di Jaringan terdapat DHCP Server :
Masukan hostname System kita. Server saya akan saya berinama ns1.acahya.web.id :
Ubuntu tidak membenarkan kita login secara langsung menggunakan user root , sehingga kita harus membuat system user untuk kita login nanti. Saya akan membuat user dengan nama Administrator dan user name administrator dan jangan kasih username dengan nama admin karena dipakai oleh Ubuntu Linux.
Ketikan Password:
Kemudian pilih zona waktu yang tersedia secara benar, pilih Yes atau tidak jika tidak terdapat dalam daftar.
Sekrang kita harus membagi Hardisk. Untuk kemudahan kita akan pilih Guided – use entire disk and set up LVM – ini akan membuat satu volume group dengan dua logical volum, satu untuk / file dan satu lagi untul swap. Jika anda mengetahui partisi dalam linux pilh Manual :
Pilih Disk yang ingin kita partisi :
Ketika kita ditanya Write the changes to disks and configure LVM?, Pilih Yes:
Ketika kita memilih Guided – use entire disk and set up LVM, Linux partisi akan membuat satu volume group yang besar yang menggunakan seluruh kapasitas hardisk. Sekrang kita dapat memilih seberapa besar partisi yang akan digunakan untuk / dan swap . akan bagus juga kita menysakan sedikti partisi kosong untuk kita gunakan kemudian dan ini dalah pilihan yang lebih fleksible.
Jika telah selesai, piih Yes ketika ada pertanyaan Write the changes to disks?:
Setelah itu, partisi baru kita sedang dibuat dan di format.
Dan system dasar linux sedang dibuat yang akan memakan waktu beberapa menit.
Sekrang paket manager “apt” sudah berhasil dikonfigurasi. Kosongkan saja HTTP proxy kecuali kita memiliki proxy sever untuk dapat konek ke internet :
Saya lebih suka server melakukan update secara otomatis. Sehingga saya pilih Install Security Updates automatically.
Tentu disini terserah kita mau pilih yang mana:
Software yang saya perlukan untuk Linux Server adalah OpenSSH server supaya nanti gampang kita remote via SSH client seperti PuTTY :
Proses instalasi akan berlanjut :
Pilih Yes muncul pertanyaan Install the GRUB boot loader to the master boot record?:
Proses instalasi Ubuntu sekarang telah selesai.
Instalasi system dasar ubuntu 18.04 telah selesai. Keluarkan CD instalasi dari tempatnya dan tekan Continue untuk mereboot system:
Instalasi dasar linux telah selesai. Pada bab berikutnya saya akanjelaskan bagaimana konfgurasi Alamat static dan instalasi shell untuk text editor untuk konfgurasi.
3. Login Pertamakali
Sekarang loginlah melaui shell atau remote menggunakan SSH menggunakan user administrator yang sudah kita buat sebelumya.
4. Get root Privileges
Setelah restart pada akhir instalasi kita bisa login menggunkan user yang sudah kita buat yaitu (administrator). Karena kita harus melakukan semua perintah instalasi dengan bantuan user root ada baikya kita masuk sebagai user root sekarang juga dengan perintah :
sudo -s
(Login menggunakn root juga kita bisa izinkan dengan perintah )
sudo passwd root
lalu berikan password untuk user root. Sekrang kita bisa login langsung menggunakan user root, namun ini sangat tidak dianjurnkan oleh Ubuntu developer maupun komuitas ubuntu untuk beberapa alasan.. lihat https://help.ubuntu.com/community/RootSudo.)
5. Install SSH Server (Opsional)
Jika pada saat proses insalasi diawal kuta lupa memilih paket software OpenSSH server, nah sekarang kita bisa install manual via perintah berikut :
apt-get install ssh openssh-server
nah sekarang kita bisa menggunakan program SSH Client seperti PuTTY dan konek dari computer lain secara remot ke server Ubuntu 18.04 (Bionic Beaver).
6. Install Editor text berbasis shell (Opsional)
Ayo kita install text editor berbasis komand atau shell, Nano adalah yang paling mudah digunakan dari Vi/Vim, namun vi kadang suka ngadat di Linux Ubuntu atau Debian jadi kita gunakan vim-nox:
apt-get -y install nano vim-nox
7. Konfigurasi Jaringan
Pada Ubuntu 18.04, jaringan akan dikonfigurasii dengan Netplan dan file konfigurasinya ada di /etc/netplan/01-netcfg.yaml. file konfigurasi lama yang berada di /etc/network/interfaces tidak lagi digunakan. Edit /etc/netplan/01-netcfg.yaml dan sesuaikan dengan kebutuhan kita pada contoh ini saya akan pakai IP address 103.16.133.140 and the DNS servers 8.8.4.4, 8.8.8.8 .
Bukalah konfigurasi jaringan dengan menggunakan editor Nano:
nano /etc/netplan/01-netcfg.yaml
jika server kita menggunakan DHCP akan terlihat seperti ini:
# This file describes the network interfaces available on your system
# For more information, see netplan(5).
network:
version: 2
renderer: networkd
ethernets:
ens33:
dhcp4: yes
Untuk menggunkan IP address 103.16.133.140, saya akan merubah konfigurasinya seperti berikut:
# This file describes the network interfaces available on your system
# For more information, see netplan(5).
network:
version: 2
renderer: networkd
ethernets:
ens33:
dhcp4: no
dhcp6: no
addresses: [103.16.133.140/27]
gateway4: 103.16.133.129
nameservers:
addresses: [8.8.8.8,8.8.4.4]
PENTING: Tulisan menjorok kedalam adalah peting , tambahakn baris seperti contoh diatas.
Kemudain restart Network dengan perintah berikut :
sudo netplan generate
sudo netplan apply
Kemudian edit /etc/hosts.
nano /etc/hosts
jadikan seperti berikut ini:
127.0.0.1 localhost
103.16.133.140 ns1.acahya.web.id ns1
# The following lines are desirable for IPv6 capable hosts
::1 localhost ip6-localhost ip6-loopback
ff02::1 ip6-allnodes
ff02::2 ip6-allrouters
Sekarang kita akan mengganti hostname mesin kita sebagai berikut:
echo ns1 > /etc/hostname
hostname ns1
perintah pada baris pertama mengganti hostname menjadi “ns1” pada file /etc/hostname . file ini dibaca saat system booting. Perintah baris kedua melakukan set hostname pada sessi kita login sekarang sehingga tidak perlu melakukan reboot server lagi.
Sebagai alternative kita bisa mengetikan perintah tersebut dengan perintah hostnamectl yang merupakan bagian dari paket systemd.
hostnamectl set-hostname ns1
setelah itu , jalankan perintah:
hostname
hostname -f
Perintah pertama akan menampilkan hostname secara singkat sementara perintah baris kedua akan menampilkan dengan fully qualified domain name (fqdn):
root@ns1:/home/administrator# hostname
ns1
root@ns1:/home/administrator# hostname -f
ns1.acahya.web.id
root@ns1:/home/administrator#
Selamat !! sekarang kita sudah memilki Ubuntu 1804 server dasar, yang akan digukanan untuk semua kebutuhan Ubuntu Server.
bagaimana cara mengetahui data yang akan terhapus dan tidak? saya cuman mau hapus data hdd C gimana cara agar tidak kehilangan data D dan E tanpa harus di back up taktnya pas buuka ubuntu data D dan E hilang mohon bantuannya
nanti pas saat instalasi ubuntu di hardisk kan kelihatan drive nya yang mau digunakan
mas kalau ethernya ada 2 bagaimana ya konfigurasinya?
tinggal pilih eth1 apa eth2