RUANG LINGKUP :
– Network Administrator
– Network Engineer
– Network Analyst
– Network Architect
– Network Security
– Network R&D 

PEMBAHASAN :
– Network Tools
– Pengenalan Komponen Jaringan berbasis Cable 
– Pengenalan Komponen Rak Server
– Pengenalan Komponen Jaringan Wireless
– Pendirian Tower
– Desain Jaringan
– Konfigurasi Network Devices (Router, Switch, Wifi & Wimax Device, Firewall, UTM BOX, dll)
– Network Scripting & Programming 
– Network Optimizer 
– Network Troubleshooting
– Network Monitoring System 
– Network Security, 
– UPS Interconection System
– IP-CAM / CCTV
– Jalur Evakuasi Server 
– DRC (Disaster Recovery Center)
– Regulasi & Aturan-Aturan
– Kerjasama, kontrak, agreement, pembuatan MOU, penghitungan SLA dan agreement untuk SLA 
– Building Management, Standarisasi untuk Ruang Server dan Data Center
– AirFlow system, AC Ruang Server 
– APAR (Alat Pemadam Kebakaran)

Akan banyak reserved dan update disini karena materinya cukup banyak dan diusahakan untuk update 
(tergantung kesibukan saya dan kesempatan saya dalam mengetik materi)

Pengenalan Alat-Alat Networking dasar : 
(akan di update terus karena ketiknya masih manual)

1. Crimping RJ45 untuk kabel LAN dan RJ11 untuk telpon + pemotong cable 

jika dilihat pada gambar diatas terdapat multifunction tools berupa :
– crimping RJ45 (untuk network)
– Crimping RJ11 (untuk telepon)
– pemotong kabel (pada crimping tools) dan pengupas kabel (sebelah crimping tools)
– punch down untuk modul RJ45 (akan dijelaskan lebih lanjut) pada ujung pengupas cablenya (coba diperhatikan dengan detail)

2. RJ45 Connector :

RJ45 dan RJ11 :

carilah rj45 yang berkualitas bagus bisa dilihat dari tembaganya yang bagus dan tidak mudah korosi beberapa merk terkenal seperti panduit, amp yang tersertifikat bisa jadi pilihan 
3. Cable UTP, STP :

Spoiler for utp/stp




pengetestan cable caranya dengan mengambil sample cable kemudian bakar sample cabel tersebut hingga gosong…. kemudian jika tembaganya di lap lagi akan berwarna kekuningan maka itu kabel yg berkualitas. jika di lap berwarna putih cable tersebut tidak bagus.
4. Grafo plast : Untuk labeling cable point to point agar rapi :

Spoiler for grafoplast:


5. Plug Boot : protector RJ45 Agar tidak cepat putus pengaitnya dan memprotek agar cable tidak mudah ditarik2

Spoiler for plugboot:




6. Patch Cord : istilah untuk cable utp + rj45 yang digunakan untuk menghubungkan antara :
– switch to pc
– switch to modular patch RJ45 (akan dijelaskan apa itu modular patch)
– switch to patch panel RJ45 (akan dijelaskan apa itu patchpanel)
– pc to faceplate (akan di jelaskan apa itu faceplate)

7. Barrel : untuk menyambungkan patch cord yang kurang panjang namun sayangnya barrel jika digunakan akan menurunkan speed menjadi 10mbps. tidak disarankan menggunakan barrel  namun jika memang tidak memungkinkan lagi dan terpaksa silahkan gunakan  systemnya hanya system induksi antar 2 cable utp sehingga tentu banyak pengaruhnya pada network jika menggunakan barrel jika kita ukur DB nya akan jadi kecil


8. Modular Patch RJ45 (Female RJ45) : digunakan sebagai jack female biasanya akan di combine dengan faceplate(akan dijelaskan) atau patch panel (akan dijelaskan)



Modular Patch RJ45 tanpa perlu punchdown/cron/impact tool :

9 CRON / PUNCHDOWN / IMPACT TOOL : digunakan untuk memasukkan cable utp kedalam modular installation (lihat gambar diatas cable2 yg dimasukkan harus di tekan ke dalam dengan menggunakan cron/punchdown/impact tool



10. Face Plates : adalah bagian muka (yang berhadapan lgsg dengan sisi luar) dari modulator RJ45 agar penampilan kelihatan lebih rapi, bisa ditaruh di dalam tembok, diluar tembok (menonjol) biasanya faceplates itu sepasang dengan outbow(jika dipasang menonjol keluar sering disebut dengan outbow) dan inbow (dipasang didalam dinding)
outbow/inbow ini adalah sebuah box yg digunakan agar jalur cable titik terakhirnya terlihat lebih rapi dan tidak terkena material2 yg ada pada tembok seperti semen, pasir dan lainnya 
Gambar Face plates :


Gambar Outbow/inbow :

11. Network Cable tester : Versi sederhana untuk mengecek apakah kabel telah terkoneksi dengan baik atau belum
sementara untuk versi yang profesional bisa sampai mengecek impedansi cable dalam db, mengecek node scanning, pengecekan dengan sensor cabling yg cukup didekatkan ke sensornya akan ketahuan mana cable yang telah dipasang sensor diujung satunya. sekaligus bisa pengecekan multi node
simple lan cable tester:

bisa mengukur impedansi,jarak kabel, sekaligus mengetahui network topology:

bisa mendeteksi kabel yang sudah semrawut / ngga karuan dengan pendeteksian intellitone (ujung nya dipasang dulu kemudian sensornya dibawa bergerak nanti akan ada suara jika cable yg dimaksud didekatkan dengan sensor) :

Wiring Management :

1. Cable Trunking : digunakan untuk jalur cable UTP agar lebih rapi 

2. Wire duct: masih sejenis cable trunking 




3. Vertical Cable Tray

4. Cable Zipper (biasa untuk di client agar rapi antara cable mouse,power, vga,keyboardnya di zipper aja





5. Ties Cable :
 untuk mengikat kedalam group cable agar tidak berantakan


6. Heat Shrink : Perekat cable agar melindungi konektor yg terbuka menjadi tertutup dengan cara dibakar


untuk protek dari udara terbuka dan merekatkan agar tidak terkelupas kabelnya:

implementasi pada pigtail N female :

implementasi pada pigtail mmcx :

implementasi pada pigtail sma female :

Melindungi sambungan cable :

Contoh implementasi Cable Ladder :

Contoh jenis Ladder : 


sering juga disebut cable rail 
Access Floor, Raise Floor akan menyusul

Contoh Configuration cable RJ45 standart type cross(T568A-T568B) dan straight(T568B-T568B)

Straight : (T568B-T568B)

Straight boleh menggunakan kombinasi : (T568A-T568A) ataupun (T568B-T568B) 

Cross : (T568A-T568B)

WARNING :
WALAU ADA YANG MENYARANKAN BAHWA CUKUP PIN 1,2,3,6 SAJA YANG TERKONEKSI SISANYA TIDAK PERLU ITU ADALAH 
SALAH FATAL KARENA AKAN SANGAT MEMPENGARUHI IMPEDANSI KABEL TERSEBUT DAN PENURUNAN KUALITAS DARI JARINGAN ITU JIKA JUMLAH CABLINGNYA SANGAT BANYAK (DIATAS 30 TITIK).
JADI MUTLAK HARUS TETAP DALAM FORMAT SEPERTI YG SUDAH DITENTUKAN. 

Gunakan cable tester untuk memastikan semua titik terhubung

Pengenalan Dasar Rak Server

Standart Ukuran U / RU (Rack Unit) pada rak server :

Patokan pada 1U = 3 Lubang. Contoh gambar : 


lebar Full rack = 19″ (inch) / ~ 482,6 mm
lebar Half Rack = 9.5″ (inch) / ~ 241,3 mm

Contoh Jenis rack :

19″ Close Rack 45U, 19″ Wallmount 12U , 19″ Open Rack 45U

Kalau dari pengalaman saya biasa:
Close Rack : Saya gunakan untuk Server, Router, Modem
Open Rack : Saya gunakan untuk distribution switch dan patchpanel (nanti akan dijelaskan)

Accessories Rack Server : 
1. Flatshelf : Nampan untuk menaruh sesuatu biasanya berupa mouse, keyboard (jika tidak ingin membeli rack khusus mouse dan keyboard bisa gunakan flatshelf), dudukan untuk monitor lcd / crt, dudukan untuk router2 kecil, router2 wifi, menaruh dudukan server yang tidak memiliki bracket (biasanya server tersebut tidak sesuai dengan lebar rack jadi bisa ditaruh beberapa server)

untuk openrack :

Untuk Close rack : bisa menggunakan rail bisa tanpa rail (permanent)

2. Blank Panel : Digunakan agar tidak terlihat berlubang jika ada sisa jarak pada rack sekaligus bisa digunkan untuk memberi jarak antara modul yg 1 dengan modul lainnya 

3. 1U-Mounting Bracket : digunakan untuk devices2 semacam router, switch yang memang dikhususkan untuk ditaruh di rack (sering disebut sebagai kuping/telinganya) 

teknik pada rack mount :

4. Cage Nut + Screw nya : untuk membaut peralatan yang akan ditaruh didalam Rack. Baut dan Ring Plate dilapisi lapisan Coating Dark grey sedangkan Mur Sangkarnya dilapisi galvanized
karena lubang pada tiap2 rack itu tidak bisa langsung diberi mur maka harus di pasang cage Nut (femalenya) + murnya (malenya)

5. Cantilever Shelves : shelves yang sifatnya static dan biasa saya gunakan untuk modem dialup kuno, modem2 speedy, RB 750, dll yang kecil2 dipasang secara berjajar 

6. Vertical Power Distribution Unit (PDU) : untuk mendistribusikan listrik di rack

Bisa juga dijadikan horizontal power distribution unit kalau malas membeli yg horizontalnya 

7. Roof Fan Tray : Selain sebagai airflow pada close rack berfungsi juga menyedot panas server dan perangkat yang berada didalam close rack tersebut keatas 

Wiring Management Pada Rak Server
01. Patch Panel : panel untuk menaruh modular jack


02. Neat Patch : Jalur kabel patch cord dari patchpanel depan menuju ke switch distribution. Agar terlihat lebih rapi tidak berantakan.



03. Horizontal & Vertical Cable Management : biasa digunakan untuk merapikan cable belakang yg menuju ke modular RJ45, cable power/listrik, bisa di set horizontal bisa di set vertical

Bisa juga jika ingin murah meriah kita dapat gunakan wire duct seperti ini :

Contoh perapihan cable (cable diikat dengan TIES CABLE) :

Contoh Pembuatan dan Pengerjaan Ruang Server kategori standart :
Pemisahan Jalur cable data dengan Jalur listrik :

gambar diatas adalah jalur cable data yang akan masuk ke ruang server

Pengerjaan enclosure close rack 21u (42u/2) dan penarikan cable FO yang turun ke close rack dan uplink cable yang turun ke close rack:

AC Raise Floor :

Cable Ladder :

Jalur kabel data

Contoh cable FO dan cable Uplink yang sudah turun ke close rack :

Close rack 42u :

close rack dan cable laddernya :

close rack, cable ladder, dan penarikan FO dan cable uplink cat6nya :

Grounding pada masing-masing close rack :

Salah 1 dari Jalur CCTV-IP:

Contoh Jalur AC Raise Floor pada 1 shaft :

Contoh turunnya cable dari client per lantai menuju distribution switch :